“Social Enterprise” : Kaum Muda Memberdayakan Nusa
Pada tahun 2030-2040, Indonesia diperkirakan akan mengalami masa bonus demografi, dimana jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) mencapai 64% dari total jumlah penduduk yang diproyeksikan sebesar 297 juta jiwa, dikutip dari Siaran Pers Bonus Demografi Kementerian PPN/Bappenas (2017). Jumlah penduduk usia produktif tersebut menunjukkan besarnya potensi kaum muda Indonesia. Kaum muda diharapkan dapat membuat peluang bisnis atau usaha, sehingga mampu membuka lapangan pekerjaan baru.Pada tahun 2030-2040, Indonesia diperkirakan akan mengalami masa bonus demografi, dimana jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) mencapai 64% dari total jumlah penduduk yang diproyeksikan sebesar 297 juta jiwa, dikutip dari Siaran Pers Bonus Demografi Kementerian PPN/Bappenas (2017). Jumlah penduduk usia produktif tersebut menunjukkan besarnya potensi kaum muda Indonesia. Kaum muda diharapkan dapat membuat peluang bisnis atau usaha, sehingga mampu membuka lapangan pekerjaan baru.
Di era modern ini masyarakat memiliki berbagai macam platform untuk memulai bisnis seperti toko online dan marketplace. Bisnis tersebut memanfaatkan
teknologi atau jaringan internet sebagai media pemasaran produknya. Akan tetapi, bagi masyarakat di daerah terpencil, akses tersebut masih sulit diperoleh. Hal tersebut salah satunya dipengaruhi oleh kondisi geografis Indonesia. Konsekuensi dari sebuah negara dengan banyak pulau adalah rentan terjadi kesenjangan ekonomi antara masyarakat yang tinggal di pulau terpencil dengan masyarakat di pulau besar seperti Pulau Jawa. Oleh karena itu kepedulian kaum muda sebagai agent of change sangat dibutuhkan oleh masyarakat di daerah terpencil Indonesia. Kaum muda usia produktif diharapkan dapat mengangkat perekonomian masyarakat melalui konsep bisnis yang inovatif.
Perusahaan sosial atau Social Enterprise mulai banyak dikembangkan sebagai konsep bisnis baru, dimana tujuan dari usaha yang dilakukan tidak terfokus pada keuntungan materi semata. Perusahaan sosial berusaha untuk memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat, utamanya masyarakat kurang mampu, dengan tujuan meningkatkan taraf hidup atau kesejahteraan mereka. Banyak anak muda Indonesia yang telah memulai bisnis dengan berlandaskan keinginan untuk mengangkat perekonomian masyarakat di daerah-daerah terpencil. Bisnis tersebut dijalankan dengan menyatukan nilai-nilai lokal atau memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah di daerah tersebut.
Nusa Berdaya merupakan salah satu perusahaan sosial yang didirikan oleh sejumlah anak muda yang diawali di Desa Toyapakeh, Nusa Penida. Masyarakat Nusa Penida sebagian besar bekerja sebagai buruh, pedagang dan petani rumput laut. Setiap bulan sekitar 160 ribu ton rumput laut dihasilkan, sehingga menjadikan Nusa Penida sebagai penghasil rumput laut terbesar di Provinsi Bali. Predikat sebagai penghasil rumput laut terbesar ternyata tidak berbanding lurus dengan kondisi perekonomian masyarakat Nusa Penida. Penurunan harga jual rumput laut mentah selama 5 tahun terakhir berakibat pada penurunan kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan yang menurun menimbulkan permasalahan lain seperti peningkatan jumlah anak putus sekolah. Kondisi tersebut mendorong Nusa Berdaya untuk mendirikan sebuah usaha sosial berbasis komunitas yang melibatkan petani dan ibu-ibu di Pulau Nusa Penida dengan tujuan memutuskan rantai kemiskinan melalui diversifikasi usaha berbasis potensi lokal.
Setiap perjalanan pasti melalui proses naik-turun, begitu pula dengan perjalanan Nusa Berdaya. Nusa Berdaya telah melalui proses trial-error untuk menentukan produk berbahan rumput laut berkualitas, yang sesuai dengan pangsa pasar yang ada. Pada akhirnya dikembangkan sebuah produk sabun bernama “Noesa soap” sebagai souvenir wisatawan, sabun hotel dan resort, souvenir pernikahan, corporate gift hingga sabun untuk jamaah haji dan umrah. Produksi sabun ini telah memberikan manfaat bagi sejumlah petani dan warga Nusa Penida karena Nusa Berdaya menerapkan prinsip fair trade dimana harga beli bahan mentah jauh lebih besar dibanding harga pasar. Selain itu, keuntungan yang diperoleh dari penjualan sabun dapat dialokasikan untuk tabungan pendidikan. Melalui usaha ini, Nusa Berdaya berharap agar menjadi salah satu perusahaan sosial yang kehadirannya dapat memberikan makna bagi sesama.